Saudara-saudara yang kukasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus, saudara diajak untuk mencoba membayangkan orang yang terjebak dalam peperangan, bencana alam, longsor, banjir, kelaparan, dan masih dalam tawanan. Coba saudara bayangkan, jika saudara ada dalam salah satu kondisi di atas! Misalnya saudara dalam tawanan perang, yang saudara pikirkan adalah kapan dan dari mana datangnya pertolongan.
Jika Saudara-saudara mengamati kondisi Papua secara umum dan kondisi Amungme secara khusus seperti orang dalam tawanan perang. Jiwa dan Roh, terutama Amungme sedang ditawan oleh roh-roh kegelapan. Dari awal orang tua-tua Amungme telah menerimaTuhan Yesus dan meninggalkan segala penyembahan terhadap roh-roh kegelapan, tetapi tahun 1997 dengan perang saudara di Utekini & Banti Tembagapura yang menelan korban yang cukup banyak, saat itu anak-anak muda mulai mencoba ungkit kembali lubang-lubang dan bara api roh kegelapan yang sudah dibungkus dan sudah dikubur dengan menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, akibatnya sampai saat Amungme telah ditimpah berbagai-bagai masalah sosial, politik, ekonomi, krisis kepemimpinan, krisis moral, ekonomi, pendidikan, dll.
Mata orang Amungme telah ditutup dengan roh kegelapan, dengan demikian mereka tidak melihat apa yang sedang mereka rasakan dan mereka tidak menganalisis kondisi yang dialami. Keadaan secara umum sama seperti orang dalam tawanan perang. Mereka minta tolong sama Tuhan tetapi Tuhan tidak mendengarnya. seperti ada tertulis :
Matius 5:21 - 23
"bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, Tuhan, Tuhan! akan masuk dalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat atas nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyalah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Kalau saudara-saudara masih ingat sejarah masuknya Injil di wilayah Amungsa, setelah Mozes Kilangin dan Pastor Kamerer, Gibons dan Lamberger masuk di Beoga dan Ilaga. Amungme yang tidak ikut turun ke Agimuga berbondong-bondong ke Beoga dan Ilaga untuk mencari Tuhan dan untuk dibaptis. Beoga dan Ilaga, dikenal sebagai wilayah yang suci di Amungsa, artinya disanalah pusat keagamaan dan tempat melahirkan pemuka agama dan pendeta-pendeta terkemuka di pegunungan tengah.
Sekarang mengalami kesulitan. Peperangan terjadi dimana-mana. Qisi Buruk terjadi dimana-mana. Penyakit merenggut nyawa di mana-mana. Masyarakat menjadi tidak teratur. Quantitas kehadiran jemaat di gereja-gereja sudah mulai menurun. Dalam kondisi yang mengerihkan ini para pendeta berkumpul dan berdoa tetapi Tuhan tidak mendengarnya. Perlaku jemaat semakin hancur dan berantakan. Banyak orang berbalik dan melakukan penyembahan roh kegelapan mulai terjadi.
Katanya mau keluar dari krisis kepemimpinan, mau menduduki jabatan sebuah lembaga melebihi kedudukan orang lain, menjabat sebagai ketua DPRD, Bupati, dll. Pertanyaannya apakah Tuhan mendengarnya? Kenyataan menunjukan bahwa hasil tak kunjung dapat. Kekecewaan terjadi, akhirnya aksi kekerasan, merebut jabatan dengan kekerasan, meminta kedudukan dengan kekerasan. Masyarakat banyak yang merindukan kedatangan seorang pembebasan. Masyarakat merindukan pemimpin yang membebaskan mereka. Kondisi ini menggambarkan bahwa masyarakat sedang merindukan seorang penolong, seperti Musa membawa keluar bangsa Israel dari Mesir dan seperti Kalef dan Yosua membawa bangsa Israel masuk di tanah Kanaan.
Saudara pernah tahu, pertolongan itu bukan ada di gunung Nemang Kawi. Pertolongan itu bukan ada di semua doa mantra yang di ucapkan setiap melakukan doa pemujaan terhadap roh-roh kegelapan. Pertolongan itu buka ada pada orang di Republik ini, pertolongan bukan ada di Eropa, Amerika, dan Australia. Pertolongan ada Pada Tuhan kita yang hidup. Tuhan yang perkasa. Tuhan yang empunya keselamatan. Tuhan YAHWEWH Ellohim kita yang ada sekarang dan selama-lamanya.
Yesaya 31:1-9
Jika saudara membaca dari ayat ke ayat ada sesuatu kondisi yang sama dengan yang dihadapi masyarakat Papua secara umum dan masyarakat Amungme secara khusus. Firman ini mengatakan bahwa pertolongan hanya datang dari Tuhan kita yang hidup. Satu syarat adalah harus bertobat dan sungguh-sungguh di dalam Tuhan yang hidup. Pembebasan hanya di dalam Tuhan Yesus. Barang siapa percaya kepadanya dialah yang memiliki dunia ini. Kembali bertobat dan menyerahkan diri sepenuhnya adalah jalan terbaik bagi untuk memulihkan kondisi. Orang yang lemah rohnya tidak akan berarti untuk mengubah kondisi ini tetapi mereka yang memiliki Roh Keberanian yang kuat dari Tuhan Yesus, dialah yang memiliki otoritas lebih untuk mengeluarkan bangsa/masyarakat Amungme dari kondisi semacam ini. Renungkan saudara, saudra di panggil untuk melayani Dia dan memberikan efek kepada lingkungan, dan orang-orang sekitar kita, dll.
Saudara yang percaya kepada Dia yang menciptakan langit, bumi, dan samudera raya, akan memberikan perubahan yang cukup signifikan. Saudara akan membawa keluar Amungme dari kondisi yang benar-benar mengikat mereka dan saat ini mereka sedang didakwa dengan kuasa kegelapan. Saudara lihat pada janji Tuhan, bukan janji roh kegelapan. Saudara tahu janji Tuhan adalah janji yang hidup. Janji Tuhan adalah janji yang mengandugn kekuatan dan kuasa-Nya. Tuhan setia memegang perjanjian-Nya. Tuhan memperhatikan setiap orang yang memegang kuat pada janji-Nya. Orang yang memegang penuh pada perintah dan janji-Nya akan diberikan perjanjian itu, seperti tertulis :
Ulangan 7:9
"Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa Tuhan, Ellohimmu, Dialah Ellohim, Ellohim yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya, dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan."
Sekarang tinggal kerelaan saudara untuk mendengarkan suara Tuhan yang perlahan datang kepada saudara. Mengetuk hati saudara untuk membawa janji-janji-Nya. Jika saudara benar-benar mendengarkan sapaan suara yang lembut, itu saudara tidak mustahil menjadi pemimpin bangsa-bangsa, menjadi kepala bukan ekor, tetap naik bukan turun. Ada janji untuk engkau, setiap umat manusia memiliki janji tersebut. Seperti janji Tuhan bahwa engkau akan menjadi pemimpin bangsa-bangsa, menjadi kepala-bukan ekor, dan engkau tetap akan naik bukan turun.
Ulangan 28:1
"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Ellohimmu, dan melakukan dengan setia segala perintah yang kusampaikan, kepadamu pada hari ini, maka TUHAN Ellohimmu, angkat mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi".
Ulangan 28:13
"TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik bukan turun, apabila Engkau mendengarkan perintah TUHAN, Ellohimmu yang kusampaikan pada hari ini kau lakukan dengan setia".
Saya heran banyak orang menentang janji Tuhan dan membelok. Banyak orang menentang Tuhan dengan menghindari orang-orang yang memegang setia pada Tuhan. Takut untuk mengikuti kesetian dalam hidup-Nya. Saya telah merasakan kehidupan yang benar-benar penuh damai sejahtera saat bertobat dan menerima Tuhan Yesus dan saya yakin janji Tuhan itu ada pada saya. Pada saya bertobat dan terima Tuhan Yesus sepertinya ada pelepasan. Seperti orang yang baru keluar dari tahanan atau tawanan perang. Ini artinya bahwa kami berbicara bukan dongeng yang tidak masuk akal. Bukan mengarang cerita dengan kata-kata yang indah dan puitis. Apa yang kami sampaikan adalah kebenaran dan benar-benar kami alami dan merasakannya. Saya heran banyak orang ingin menikmati kehidupan yang penuh dengan damai sejatera tetapi mereka tidak mau memiliki sumber dari segala damai sejahtera. Tuhan adalah sumber dari segala damai sejahtera. Tuhan adalah sumber dari segala kekuatan dan kerajaan. Tuhan adalah sumber dari segala pengetahuan manusia. Di dalam Tuhan tidak ada kekurangan. Seperti yang tertulis :
Amsal 1:7a
Takut akan Tuhan adalah Permulaan pengetahuan.
Saya yakin saudara membaca ayat ini berulang kali. Bahkan mungkin diantara saudara ada yang menjadikan ayat ini menjadi ayat hafalan yang saudara ingat kemanapun saudara pergi. Saudara, tidak menghayati dan tidak melakukan hal itu. Saudara tidak takut kepada Tuhan dan bahkan ada yang melawan Tuhan. Saudara diajak untuk mengenal Dia lebih dalam lagi. Saudara diajak menyelam sungai-Nya lebih dalam lagi sambil merasakan dalam-Nya sungai itu dan panjang-Nya sungai itu dan lebarnya sungai itu. Tetapi jika saudara tidak bisa merasakan hal itu sangat disayangkan. Engkau adalah masa depan bangsamu, daerahmu, sukumu, dan keluargamu. Engkau harus menjadi pelita untuk mereka dan engkau harus menjadi garam untuk mereka. Kami berbicara bukan hal-hal yang kecil tetapi kami berbicara menyangkut hal-hal yang besar. Kami berbicara mengandung visi dan mengandung kekuatan kuasa-Nya.
Taruhlah pengharapanmu akan pertolongan kepada Tuhan yang hidup dan Tuhan yang menyelamatkan kita dari cengkeraman dosa. Hiduplah menurut kehendak-Nya.