Senin, 15 Desember 2008

RENUNGAN & MAKNA NATAL 2008


Saya pekerja di salah satu perusahaan tambang terbesar di Asia Tenggara. Setiap akhir tahun kantor saya dipenuhi dengan proposal Perayaan Natal. Saya ingat betul bahwa dua tahun yang lalu perusahaan saya mendukung proposal-proposal Natal itu dengan luar biasa, besar dananya. Tahun ini (2008), perusahaan menghadapi situasi yang sangat sulit. Perusahaan menghadapi krisis financial global dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Perusahaan induk di Amerika mengalami pemutusan hubungan kerja sebanyak 4000 tenaga kerja dan di Indonesia perusahaan telah kehilangan 75 tenaga kerja. Saya tidak tahu di Indonesia, kedepan perusahaan ini akan terjadi seperti apa dan bagaimana? pemikiran ini sangat manusiawi dan patut dipertanyakan oleh siapapun yang berada pada kondisi sulit seperti sekarang ini. Nilai jual tembaga sepanjang krisis turun terus sampai saat ini mencapai point 1,4, jika dibawah 1 point, artinya perusahaan ini ditutup. Walaupun perusahaan ini dihantam krisis global dan kehilangan karyawan “PHK”. Namun demikian perusahaan tetap mengalokasikan dana untuk mensponsori kegiatan-kegiatan Natal yang di adakan di hampir seluruh Indonesia.
Dua hal yang saya dapat belajar disini bahwa pertama perusahaan kena dampak krisis financial global yang luar dan ditambah terpukul dengan kehilangan 75 karyawan tetapi perusahaan tetap mengalokasikan dana untuk mendukung kegiatan-kegiatan perayaan Natal. Ada beberapa asumsi yang bisa dipakai perusahaan antara lain (1) perusahaan menunjukan simpatinya kepada stakeholders melalui dukungan/sponsori kegiatan Natal; (2) berikan sumbangan natal, agar Tuhan memberikan keselamatan kepada perusahaan. (3) dukungan perayaan natal tiap tahun sudah menjadi budaya. Asumsi yang pertama memang benarlah bahwa perusahaan perlu membiayai sejumlah kegiatan untuk mendapat perhatian atuapun dukungan dari stakeholders perusahaan. Dengan demikian apabila orang-orang tidak bertanggung jawab menghasut untuk demo atau apalah bentuknya yang melawan perusahaan, semakin banyak orang yang perusahaan beri bantuan semakin banyak orang yang mengenal perusahaan tersebut dan jika ada yang memberikan penilain negative orang lain bisa membelanya. Bagi perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang-barang yang dikonsumsi seperti perusahaan garmen, minuman, atau bahan pangan sangatlah penting kegiatan sosialisasi melalui dukungan event-event seperti event Natal sangatlah penting. Sedangkan asumsi yang kedua, bagi orang-orang yang tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus dan Ellohim Yang Maha Agung hal ini bisa saja diterima sebagai kebenaran dan ada dipikiran orang tersebut bahwa dengan saya memberi dukungan Natal pasti perusahaan saya juga akan diberkati. Hal tersebut bagi orang-orang yang sudah bertobat dan lahir baru, sangat mustahil bagi Tuhan untuk memberikan keselamatan bagi Derwan sekalipun. Syukur-syukur jika dana yang perusahaan alokasikan tersebut membiayai penginjilan dan penjangkaun atau membawa visi Kristus. Karena tidak ada jalan lain untuk mendapatkan belas kasihan dari Tuhan. Tidak ada jalan melalui perayaan Natal, Tuhan memberikan kasih-Nya kepada kita, selain hidup kita diserahkan kepada Tuhan dan membiarkan hidup kita dipimpin oleh Roh-Nya. Galatia 5:25 “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh”. Keinginan Tuhan yang terbesar sepanjang sejarah adalah Tuhan inginkan manusia diselamatkan dari dosa-dosa mereka. Pertama Tuhan menghendaki manusia diselamatkan dari dosa-dosanya, maka Tuhan mengutus putera-Nya Yesus Kristus ke dalam dunia. Kemudian Tuhan Yesus memberitakan keselamtan itu di dunia. Kemudian Yesus menderita di atas kayu salib untuk menanggung dosa-dosa manusia. Dan pemberitaan keselamatan tersebut diberikan kepada kita yang sungguh-sungguh di dalam-Nya (memperoleh pertobatan dan lahir baru). Matius 28:19-20. “karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama-Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus dan ajarlah mereka segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”. Hal ini untuk membuktikan bahwa sudah melaksanakan kehendak Bapa-Nya, seperti tertulis di Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Ellohim akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah kita harus merayakan Natal tiap tahun dengan rutinitas pesta tahunan? Apakah tahun ini hidup kita penuh dengan dosa lalu merayakan Natal dengan semangat 45, lalu tahun depan kita kembali berbuat dosa lagi? apakah ini yang dikehendaki Tuhan? Apakah perayaan Natal lebih penting dari pada pertobatan dan penyerahan diri kita sepenuhnya didalam Tuhan? Apakah Tuhan menghendaki agar merayakan Natal terus atau Tuhan menghendaki keselamat diri kita dan kita membawa jiwa-jiwa yang hilang? Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan pertanyaan-pertanyaan renungan yang saudara dan saya menjawab dengan penuh renungan. Jawaban tidak perlu spontanitas dan sekedar. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan benar-benar Tuhan mau berbicara melalui pertanyaan-pertanyaan ini. Saudara menangkap maksud Tuhan itu dengan penuh renungan dengan suara Tuhan yang menyapa saudara dengan pelan dan lembut disanubari saudara. Saudara coba rasakan sentuhan-sentuhan Roh Tuhan menyapa dan memberikan jawaban melalui renungan saudara. Kita sudah ketahui bersama bahwa kasih Tuhan kepada UmatNya tidak diukur dengan ukuran manusia, harta benda, atau sedekah yang kita berikan kepada seseorang, ataupun dengan semangat perayaan Natal dengan memberikan nilai uang yang cukup besar untuk membelanjakan keperluan Natal sama dengan nilai uang belanja tiap bulan atau bahkan melebihinya. Kasih Tuhan diukur dari Keselamatan manusia melalui Pertobatan dan Lahir Baru didalam Tuhan Yesus Kristus. Itu kehendak dan keinginan Tuhan yang terbesar. Orang yang bertobat dan menyerahkan diri dihadapan Tuhan, Tuhan sangat mengasihinya dan bersuka cita karenanya. Seperti tertulis di Lukas 15:7;10 “Aku berkata kepadamu ; Demikian juga akan ada suka cita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena Sembilan puluh Sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan; Aku berkata kepadamu: Demikian juga ada sukacita pada malaikat-malaikat Ellohim karena satu orang berdosa bertobat”. Tuhan tidak menginkan manusia dunia. Tuhan tidak inginkan orang benar menurut manusia. Tuhan inginkan manusia Rohani. Tuhan inginkan manusia baru dan sudah dibaharui secara Rohaniah. Tuhan inginkan manusia Rohaniah melalui pertobatan yang sesungguhnya dan penyerahan diri total kepadaNya. Bayangkan saudara-saudara, Tuhan Yesus Kristus bersukacita bukan karena orang-orang merayakan hari ulang tahun-Nya, melainkan orang-orang berdosa bertobat dan berhenti berbuat dosa dan menyerahkan kehidupannya secara total kepada Tuhan pada saat perayaan hari ulang tahun-Nya, itulah keinginan Tuhan yang paling besar. Sukacita Tuhan kita dan bahkan malaikat-malaikat Tuhan yang terbesar di sorga. Kantor saya dipenuhi dengan proposal Natal dan mata saya cape membaca proposal dan tangan saya cape menulis rekomendasi, agar manajemen mendukung setiap proposal yang masuk. Ini bukan sukacita saya. Ini hanya bagian dari pekerjaan saya sehari-hari. Sukacita saya yang terbesar adalah jika melalui event perayaan Natal manusia banyak yang diselamatkan, melalui pemberitaan Injil. Manusia banyak yang menjadi bertobat. Manusia banyak yang menyerahkan diri total di dalam Tuhan. Karena itulah yang dikehendaki Tuhan. Dalam hal ini bukan saja saya berkata seperti itu, tetapi dari dalam alkitab sendiri perjanjian lama – baru secara konsisten Tuhan mengatakan bahwa diri-Nya menginginkan manusia bertobat.
Sangatlah disayangkan apabila banyak orang Kristen yang menulis proposal, mengumpulkan dana, dan merayakan Natal dengan sukacita tetapi tahun depan hidupnya tidak berubah. Setelah merayakan Natal hidupnya kembali kepada kehidupan yang lama. Kembali berperkara dengan dosa-dosanya. Perayaan Natal tersebut tidak membawa jiwa-jiwa dihadapan Tuhan dan jiawa-jiwa tersebut diselamatkan. Dalam ayat-ayat di atas benar-benar menunjukan bahwa Yesus tidak bersukacita karena ada orang yang merayakan hari ulang tahun-Nya. Coba bayangkan, anda memiliki teman dekat, pada saat ulang tahunnya tiba, anda merayakan ulang tahunnya, anda mempersiapkan segala sesuatu untuk untuk merayakan hari ulang tahun, anda bersukacita atas ulang tahun temanmu, tetapi temanmu yang berulang tahun tidak bersukacita dan tidak bergembira bersama engkau, bahkan dia jauhkan dirimu. Tidak menunjukan rasa terima kasihnya kepada saudara anda kepada anda. Perasaan apa yang anda rasakan melihat sikap sahabatmu yang tidak tahu terima kasih itu? mungkin anda sakit hati. Mungkin anda memutuskan hubungan persahabatan dengannya. Apapun tindakan saudara, pasti mengatakan kepada rekanmu bahwa anda tidak suka dengan dia.
Sekarang saudara pernah berpikir begitu sama Kristus? Apakah saudara pernah membayangkan Yesus dan malaikat-malaikatNya bersukacita karena Umat Manusia merayakan hari ulang tahun-Nya? Tetapi secara jelas Tuhan mengatakan dalam ayat tersebut bahwa Dia dan malaikat-malaikatNya bersukacita karena satu orang berdosa yang bertobat. Bayangkan kalau seratus orang yang bertobat mungkin sukacita-Nya jauh lebih besar dari sukacita yang kita rasakan saat kita merayakan Natal saat ini. Hal terpenting saudara lakukan dalam perayaan Natal ini bukan bagaimana saudara merayakan Natal bersama keluarga dengan sukaria tetapi saudara ramai-ramai menyerahkan diri kepada Tuhan, saudara ramai-ramai bertobat lahir baru, dan saudara merendahkan diri dihapan Tuhan dan saudara membiarkan hati saudara dipakai Tuhan itulah sukaciata terbesar Tuhan. Mungkin secara Roh saudara telah berpisah dengan Kristus, tetapi secara jasmani saudara mau merayakan Natal. Inilah moment yang tepat saudara mengambil keputusan untuk bertobat lahir baru. Moment Natal, anda menjadi lahir baru dan mengambil bagian dalam kerajaan Tuhan dan secara Roh bersatu kembali dengan Kristus, itulah sukacita Tuhan yang terbesar. Saudara bisa merasakan hari-hari yang sudah berlalu saudara bersama Kristus. Kalau tidak pernah merasakan bahwa Tuhan Yesus bersama saudara kini saatnya melalui momentum Natal ini saudara merasakan bersama Kristus. Dari mana saudara tahu Kristus bersama saudara? 1 Korintus 2:10-11 “Karena kepada kita Ellohim telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelediki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Ellohim. Siapa gerangan diantara manusia yang tahu, selain Roh manusia sendiri yang ada dalam dia? Demikian pula tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat dalam diri Ellohim selain Roh Ellohim”. Jika saudara tidak pernah merasakan bahwa saudara hidup bersama Kristus berarti saudara belum memiliki Roh Tuhan melalui pertobatan dan lahir baru yang sesungguhnya. Saudar, sekali lagi apa yang terjadi pada esok hari saudra tidak tahu, untuk itu serahkanlah dirimu kepada Dia yang Empunya Roh Kudus.
******mjm*****

Tidak ada komentar: